Kampanye PKB Soroti Ketimpangan di Perkotaan
GRESIK-Berbagai permasalahan masyarakat perkotaan diangkat oleh Ketua DPC PKB Gresik, Jazilul Fawaid dalam orasi politiknya ketika kampanye terbuka PKB di Jl. Notoprayitno, Jum'at (21/03.
Misalkan, pembangunan di Gresik, menurut Jazilul Fawaid, terjadi misorientasi karena hasilnya hanya debu yang mencemari lingkungan.
Selain itu, dia menyoroti industrialisasi di Gresik hanya menjadikan anak muda Gresik sebagai penonton dari pembangunan industri yang digembar-gemborkan oleh penguasa pada Pemkab Gresik.
"Industri di Gresik harus diisi anak-anak Gresik sendiri. Kenyataannya, pengangguran masih tinggi. Saya khawatir, anak-anak Gresik jadi penonton saja,"tandasnya.
Jazilul Fawaid juga menyoroti tata kota Gresik yang amburadul ketika kader PKB tidak menjadi penguasa di Kabupaten Gresik.
"Saya melihat tata kota tidak ditata. Mana kawasan industri dan perumahan, campur aduk,"paparnya.
Untuk itu, anggota DPR RI tersebut menginggatkan kepada seluruh masyarakat, bahwa Gresik adalah kota santri.
"PkB pasti akan kembali memimpin di Gresik. Santri tidak boleh hanya jadi penonton,"paparnya.
Menurut Jazilul Fawaid, potensi yang ada di Kabupaten Gresik sangat melilmpah mulau kekayaan migas, pertanian maupun perikanan. Dan APBD Gresik sudah menembus sebesar Rp. 2 trilyun.
"Tapi, APBD sebesar Rp. 2 trilun tak dirasakan manfaatnya bagi masyarakat,"kecamnya.
Sedangkan sesepuh NU Gresik, KH Robbach Ma'sum dalam orasinya mengajak masyarakat membandingkan kondisi ketika kader PKB menjadi pemimpin di Gresik dan realitas saat ini ketika kekuasaan dipegang oleh parpol lain.
"Masyarakat semakin merasakan serba sulit. Pengusaha-pengusaha juga wadul, upayanya mengembangkan usahanya sulit karena banyak dikuasai kroni-kroninya (kekuasaan) saja,"tegasnya.(sho)