Wanita. Juga Saling Banting
GRESIK-Ribuan penonton yang berasal dari Gresik, Surabaya, Jombang hingga Lumajang datang ke di Dusun Bongso Wetan Desa Penggalangan Kecamatan Menganti yang menggelar sedekah bumi, Minggu (28/09/2014)
Mereka memadati sekitar ring yang menjadi tempat okol atau gulat tradisional desa tersebut. Bahkan, para tamu dari luar daerah tersebut dapat berpartisipasi dengan menjadi peserta okol.
Mulai dari anak-anak, orangtua, hingga kalangan ibu rumah tangga berani tampil diatas ring untuk okol. Tak ayal, aksi mereka mengundang gelak tawa para penonton. Permainan pun berlangsung seru dan menghibur. Apalagi, panitia dan donatur setempat yakni Wongso Negoro menyediakan hadiah fresh money bagi pemenangnya.
Okol berbeda dengan gulat pada umumnya. Para pegulat dipasang selendang yang diikat ke pinggangnya. Kemudian, pemian saling memegang tali sabuk lawannya dengan sekuat tenaga saling banting. Siapa yang jatuh tersungkur lebih dahulu, dialah yang dinyatakan kalah.
''Permainan ini bukan untuk mencari musuh, tetapi untuk menjalin persaudaraan dan pertemanan," ujar Kepala Desa Pengalangan Abdul Mutolib.
Pagelaran gulat okol merupakan salah satu rangkaian acara sedekah bumi di desa tersebut.
''Sebagai tanda syukur warga pada Tuhan atas panen raya yang sudah dilakukan," kata Wongso Negoro, salah seorang panitia acara.
Ditambahkan, gulat okol merupakan ritual tahunan warga Dusun Bongso Wetan. Permianan itu dilestarikan secara turun-temurun hingga kini. Dahulu kala, warga biasanya main gulat di tengah sawah berlapis tumpukan jerami. Kerap dilakukan usai panen raya. Kini, diatas panggung dengan alas yang empuk sehingga pemain ketika terbanting tidak cedera.(sho)
Powered by Telkomsel BlackBerry®