PTSI Datangkan Alat Tambang Anti Bising
GRESIK- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (PTSI) mendatangkan peralatan baru pertambangan berupa
satu unit Wirtgen dan 1 unit Vermeer. Alat tersebut digunakan
sebagai penunjang dalam proses penambangan batu kapur tanpa menimbulkan
kebisingan seperti cara sebelumnya melalui metode peledakan.
”Kami mendatangkan alat baru tersebut sebagai wujud nyata komitmen untuk
meminimalkan dampak dari proses penambangan yang menjamin terciptanya
keseimbangan lingkungan alam dan lingkungan sosial,” ujar Direktur Utama PTSI, Dwi Soetjipto dalam siaran
persnya, Kamis (27/06)
Selama ini, sambung Dwi, penambangan dilakukan dengan menggunakan cara blasting
atau meledakkan wilayah tambang. Namun, cara peledakan tersebut tidak mungkin
dilakukan pada lahan tambang yang lokasinya dekat atau berkisar 500-700 meter
dari permukiman penduduk. Material tambang yang berada di dekat permukiman tersebut, nantinya akan diambil dengan menggunakan alat Wirtgen dan Vermeer.
”Konsep pertambangan berkelanjutan yang kami jalankan merupakan integrasi
dari aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial. Perseroan menjaga keseimbangan di
antara aspek-aspek tersebut. Dari sisi sosial, kehadiran alat pertambangan yang
baru ini bisa menekan polusi suara yang merupakan aspek dari aktivitas
pertambangan, sehingga warga sekitar tidak terganggu,”imbuhnya.
Dengan alat tambang baru
tersebut, berimbas meningkatkan efisiensi perseroan sejak
dari hulu tambang. Pasalnya, material tambang yang dihasilkan sudah berukuran
kecil untuk kemudian dimasukkan Crusher. Maka sistem kerja Crusher
akan lebih cepat dan minim kerusakan, sehingga sekaligus bisa menekan biaya pemeliharaan
Crusher.
Ditambahkannya, alat tersebut didatangkan melalui
kerjasama dengan PT United Tractors Semen Gresik (UTSG) yang merupakan
perusahaan yang dibentuk bersama oleh Semen Indonesia dan PT United Tractors
Tbk (UNTR). Dengan sendirinya kerja sama tersebut juga mengoptimalkan sinergi
di lingkungan Grup Semen Indonesia.
Kapasitas masing-masing peralatan baru tersebut maksimal 300 ton material
tambang per jam. Namun, biasanya hanya akan digunakan di kapasitas 200 ton per
jam. Target volume material bahan baku yang dihasilkan masing-masing dari
peralatan baru tersebut sebesar 100.000 ton per bulan.
Ke depan, lanjut Dwi, perseroan akan terus meningkatkan komitmen untuk
mewujudkan pengelolaan tambang yang selalu terintegrasi baik aspek ekonomi,
lingkungan, dan sosial.(sho)