Dewan Adili Istri Pejabat Melancong ke Thailand
GRESIK-Komisi D mengadili istri-istri pejabat di Kabupaten Gresik yang tergabung dalam Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) terkait kontroversi secara berjamaah melancong ke Thailland.
Untuk itu, Maria Ulfa Sambari Halim Radianato (Ketua TP PKK Gresik), Zumrotus Sholehah Qosim (ketua DWP), Ny. Saputro (Kepala BKD) dan Ny Najib (Sekkab Gresik) serta Kepala Badan Pembeddayaan Masyarakat Desa (PMD) Gresik, Indah Sofianah disemprot oleh para wakil rakyat.
Sebab, kegiatan tersebut tidak mencerminakn sense of crisis ketika kemiskinan masih tinggi di Kabupaten Gresik.
"Masyarakat Gresik masih banyak yang ekonominya memperihatinkan. Koq malah plesir ke Thailand. Kenapa tak (pergi) ke Aceh saja. Kan, di Aceh juga bagus. Apa sudah pernah ke Aceh,"tukas anggota Komisi D, Musyaffa' dengan nada tinggi dalam hearing dengan penguru TP PPK Gresik, Senin (28/10).
Hal senada diungkapkan Ketua Komisi D, Chumaidi Ma'un yang menyatakan bahwa banyak persoalan mendasar seperti bantuan sekolah yang belum cair sehingga sekolah kelabakan, tetapi istri-istri pejabat ngelencer.
Dalam hearing, Maria Ulfa Sambari Halim Radinato menjelaskan kalau kepergian mereka ke Thailand untuk refreshing.
"Sudah menyampaikan ke Ketua PKK (Kecanatan), kalau ada simpanan, silakan ikut. Kalau ada (Ketua PKK) yang samapi menjual sepeda motor (supaya bisa ikut melancong-red), saya tidak tahu. Mestinya, mereka bisa matur ke saya kalau tidak bisa ikut, tidak apa-apa. Seperti Bu indah (Shofianah) tak ikut karena ada anggaran,"terangnya.
Rencana awal, sambung istri Bupati Sambari Halim Radianto itu, tujuan rombongan PKK ke Thailand murni untuk refreshing dengan biaya Rp. 6 juta dari uang pribadi.
"Biar tak jenuh. Setelah sampai disana (Thailnad-red), ada beberapa yang bisa diterapkjan yakni masalah kemasan produk dari kerajinan ibu-ibu PKK. Karena disini, kemasannya kurang bagus,"ujarnya.
Selain itu, ibu-ibu PKK dapat menerapkan masalah displin dan kebersihan yang terjaga dengan baik.
"Jadi disana, akhirnya study banding
juga masalah displin dan kebersihan. Kalau disini terkenal jam karet,"imbuhnya.
Kemudian Ny. Saputro menimpali kalau TP PKK Kabupaten Gresik gagal mendapat juara nasional karena kalah dalam packing
"Seperti bross, kita kalah dalam lomba nasional karena packing. Selain refreshing, kita juga mendapat ilmu.
Termasuk rajut merajut, disana juga ada rajut merjaut,"paparnya.
Akhirnya dewan dapat memaklumi kegiatan melancong ibu-ibu PKK tersebut. Apalagi, pengakuanya tidak menggunakan anggaran dari APBD Gresik.(sho)