PDAM Minta Tarif Naik agar Bisa Setor PAD
GRESIK-Desakan dari fraksi-fraksi di DPRD Gresik agar PDAM Gresik memberikan kontribusi bagi pendapatan asli daerah (PAD) Gresik disanggupi oleh Direktur Utama (Dirut) PDAM Gresik, Muhammad SE.
"Dengan kenaikan tarif akan bisa membuat kita untung dan setor ke pemerintah daerah. Karena sejak 2002, kita tidak pernah untung karena tarif tak pernah naik. Sehingga, kita harus mensubsidi untuk biaya produksi,"ujar Muhammad sebelum rapat pembahasan Ranperda tentang Perubahan PDAM Giri Tirta dengan pansus III DPRD Gresik,Rabu (20/11).
Dijelaskan, biaya produksi PDAM Gresik mencapai Rp. 4.500 - perm3. Sedangkang harga jual masih sebesar Rp. 1.850 perm3. Alhasil , PDAM mensubsidi sangat besar bagi pelanggannya yang mencapai 70.000 pelanggan.
"Kalau pelanggan kategori R2, harga jual lebih murah lagi. Kita mensubsidi sekitar Rp. 2.500 permeter kubik,"tandasnya.
Muhammad juga mengakui kalau distribusi PDAM Gresik masih sekitar 32 persen secara admisnistratif dari keselurahan penduduk kabupaten Gresik.
Sebelumnya, F-PKB dan F-PPP dalam Pemandangan Umum (PU) fraksi menyikapi Ranperda tentang Perubahan PDAM Giri Tirta menyatakan bahwa PDAM Gresik tidak mungkin memberikan kontribusi PAD dengan alasan pengembangan dan distribusi ke masyarakat belum sampai 80 persen.
Hal tersebut mengacu pada aturan bahwa PDAM bisa tidak setor ke pemerintah daerah selama distribusi belum 80 persen ke masyarakat. Padahal, menurut F-PKB edan F-PPP, PDAM semestinya bisa memberikan kontribusi bagi PAD Gresik. Apalagi, Pemkab Gresik juga menambah penyertaan modal hampir sebesar Rp. 15 milyar mulai APBD 2010 hingga APBD 2013.(sho)