GPL Tolak Monumen Gunung Lengis Dimuseumkan
GRESIK-Rencana Monumen Gunung Lengis (MGL) di museumkan dan diganti baru dengan bahan perunggu karena harus digeser untuk pembangunan proyek Stadion Gunung Lengis menuai kecaman dari berbagai pihak.
Seperti sejumlah aktivis yang menamakan dirinya Aliansi Gerakan Penyelamat Lengis (GPL) mendatangi kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gresik.
Mereka menuntut agar MGL tidak dimuseumkan dan dibangun kembali di depan Stadion Gunung Lengi sebagaiupaya melindungi benda cagar budaya dan penghargaan kepada para pahlawan.
"Kami meminta agar Pemkab Gresik tidak memuseumkan Monumen Gunung Lengis, karena sama dengan mencederai perjuangan para pahlawan,"tegas Ketua Aliansi GPL., Al Ushudi deengan serius, Jum'at (29/11),
Dengan dimuseumkan Monumen Gunung Lengis tersebu, kata Al Ushudi, DPU Gresik sudah melanggar perda No 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya.
"Dalam undang-undang cagar budaya sudah jelas bahwa benda cagar budaya itu harus dijaga, dirawat dan tidak boleh dipindah dari tempatnya,"tuturnya.
Yang tak kalah penting, lanjut Hudi, pihaknya juga menagih janji Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto yang mengatakan bahwa tidak akan memindah lokasi patung Gunung lengis.
"Dulu sebelum stadionnya dibangun, Bupati selalu mengatakan bahwa tidak akan memindahkan lokasi patung, lha sekarang kok malah dipindah,"katanya.
Sebelumnya, Komunitas Mata Seger selaku pihak yang digandeng oleh DPU Gresik dalam proses pembuatan replika MGL yang baru mengatakan bahwa MGL yang saat ini akan dimuseumkan tersebut bentuknya sudah tidak utuh lagi, banyak terjadi korosi sehingga tidak dapat dipertahankan keberadaannya.
"kalau MGL yang ada saat ini itu bentuknya sudah tidak utuh lagi jadi jika masih dipertahankan khawatir tidak akan bertahan lama,"ujar Ketua Komunitas Mata Seger, Kris Aji.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gresik, Bambang Isdianto mengatakan, bahwa, pihaknya berjanji akan menampung segala aspirasi aliansi GPL.
"Nanti semua saran dan masukan akan kami tampung, dan kami rapatkan,"terangnya.(sho)