PKG Terhambat Bahan Baku dan Valas
GRESIK-Ditengah perekonomian nasional yang menurun, kinrerja PT Petrokimia Gresik (PKG) justru semakin positif. Realitas tersebut tampak dari peningkatan nilai aset, pendapatan, dan laba selama Tahun 2013 lalu.
Total aset PKG mencapai Rp. 21, 39 triliun atau meningkat 13 persen dari tahun 2012 yang asetnya hanya Rp. 19,25 triliun. Sehingga PKG, asetnya tertinggi diantara produsen pupuk lainnya.
Selain itu, total penjualan tercatat sebesar Rp. 24,55 trliun atau naik13,16 persen dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp. 21,69 triliun.
Laba setelah dipotong pajak sebesesar Rp. 1,73 triliun atau naik sebesar 24 persen dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp. 1,38 triliun. Laba tersebut menjadi yang terbesar diantara produsen pupuk lainnya.
Begitu juga tingkat produktivitas karyawan Rp 7,7 milyar perorang atau naik 13 persen dibanding tahun 2012 sebesar Rp. 6,8 milyar perorang.
"Kita bersyukur dengan capaian ini. Yang paling penting, bagaimana perusahaan membangun industri berkelanjuitan, menatap masa depan dengan meningkatkan kinerja perusahaan dan memenangkan persaingan,"ujarnya disela-sela puncak HUT PKG ke 42, Kamis (10/7).
Diakuinya, deretan prestasi dan kinerja positif tersebut mendapat apresiasi dari pemegang saham maupun semua pihak yang mendukungnya. PKG juga diminta terus melakukan produktifitas dan daya saing, khususya mendukung ketahanan nasional.
"Tantangan ke depan, terurtama ketergantungan kita pada bahan baku dan valuta asing (valas). Ini tantangan yang harus dihadapi,"imbuhnya.
Kado spesial lain dalam HUT PKG ke 42 yakni peresmian gedung medik Rumah Sakit Petrokimia Gresik (RSPG) senilai Rp 5,05 milyar, peresmian pabrik pupuk organic K3PG di Panceng dan gudang K3PG di Bojonegoro smaupun gedung perkantoran beserta unit pabrik bio PT Petrosida.
Direktur Utama PKG, Hidayat Nyakman yang melakukan peresmian sekaligus peninjauan ke rumah sakit dengan lantai tersebut didampingi Wabup Moh Qosim dan Dirut RDPG, dr Singgih.
"Setelah kita lihat di lantai 3, seluruh ruangan penuh dengan pasien. Ini menunjukkan pelayanananya baik di masyarakat,"umbuh Hidayat Nyakman.
Sedangkan dr Singgih menjelaskan bahwa pembangunan RSPG dengan sistim multi years. Untuk perlatan dan gedung nilai investasiinya Rp. 5,05 milyar. Bahkan pihaknya juga menerima pasien BPJS.
"Kita menrima pasien BPJS juga,"tandasnya.(sho)
Powered by Telkomsel BlackBerry®