Antisipasi Ayam Tiren dan Daging Gelonggongan, DKKP Bakal Sidak
GRESIK– Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (DKPP) Gresik mulai memperketat pengawasan penjulan ayam mati kemarin (tiren) dan sapi Glonggongan sebagai antisipasi terhadap maraknya penjualan ayam tiren dan sapi glonggongan pada bulan puasa.
Dari data yang berhasil dihimpun, DKPP pada minggu-minggu ini akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) disejumlah rumah pemotongan hewan (RPH) maupun para pedangan daging di pasar-pasar. Pada sidak yang bakal dilakukan ini, DKPP berencana mengajak pihak Kepolisian dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (DKPP) Gresik Sentot Supriyohadi kepada awak media, Senin (7/7) mengatakan pihaknya akan melakukan pengawasan di seluruh rumah pemotongan hewan (RPH). Selain itu, para pedagang di pasar juga akan dilakukan pemeriksaan.
"Pengawasan yang akan kami lakukan berupa sidak, yang dilakukan secara mendadak supaya lebih efektif," ujarnya.
Dikatakan, pengawasan ini nantinya akan melibatkan aparat keamanan kota Gresik dan dinas kesehatan. Hal ini, lantaran Kabupaten Gresik yang berada di jalur pantura memang sangat rawan menjadi tempat peredaran utama.
"Kami akan ajak semua pihak terkait, karena meskipun belum ada laporan tetapi dengan keberadaan Gresik di jalur pantura dan dekat Surabaya memang bisa menjadi lokasi strategis," terangnya.
Dijelaskannya, ciri-ciri daging sapi gelongongan itu, antara lain warna daging yang berwarna merah kusam, berkadar air cukup banyak, daging yang tidak kenyal. Daging ini juga biasanya lebih mahal ketimbang daging sehat.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pengawasan peredaran daging ayam gelonggong, ayam berformalin, dan ayam tiren.
"Cara mudah mengetahui ciri daging ayam berformalin adalah daging ayam yang dijual di pasar tradisional tidak dikerubuti lalat. Karena daging ayam yang sehat justru akan dikerubuti lalat," terangnya.
Pihaknya berharap seluruh masyarakat dapat berperan aktif dalam mengungkap kasus-kasus kejahatan semacam ini. Pasalnya, efek dari adanya praktik semacam ini jelas sangat merugikan masyarakat. "Memang kami juga perlu mendapatkan bantuan dari masyarakat, karena biasanya mereka yang lebih mengetahui keberadaan mereka," pungkasnya.(sho)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
