Jamaah Haji Bawean Terlantar di Pelabuhan Gresik
GRESIK-Sekitar 300 penumpang kapal MV Tungkal Samudera 01 tujuan Pulau Bawean, terlantar di terminal penumpang Pelabuhan Gresik, Rabu (30/10).
Pasalnya, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Gresik tidak bersedia mengeluarkan surat izin berlayar (SIB).
Alasannya, manifest ketika di crosschek tidak sama dengan fakta dilapangan. Yakni, Kepala Kamar Mesin (KKM) Ali Imron tidak ditempat ketika kapal yang bersiap untuk berangkat karena sedang izin untuk menikahkan adiknya di Bawean.
Akhirnya, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Gresik tidak mau mengeluarkan SIB kecuali ada KKM penggantinya.
Kejadian tersebut membuat penumpang gusar. Apalagi, kebanyakan penumpang adalah jama'ah haji yang baru pulang dari tanah suci. Sebab, mereka sudah ditunggu keluarga di Bawean yang sudah menyiapkan kebutuhan untuk tasyakauran.
Bahkan, salah satu penumpang adalah keluarga dari Ketua DPRD Gresik, H.Zulfan Hasyim SH MH yang baru saja menunaikan ibadah haji.
Disaat penumpang mulai emosi, ownwer MV Tungkal Samudera, Johan datang ke Pelabuhan Gresik untuk meminta maaf sekaligus mencarikan KKM penganti.
"Sudah ada KKM pengganti dari Mojokerto. Kita sedang menunggu dan siap berlayar,"ujarnya.
Sementara itu, Capt. M. Hermawan, S.Sit MM selaku Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli
Kantor Kesyahbandandaran dan otoritas pelabuhan kelas II Gresik ketika dikonfirmasi membenarkan kalau pihaknya tidak mengizinkan MV Tungkal Samudera berlayar sebelum ada KKM pengganti.
"Saya tidak mau mengeluarkan izin karena khawatir ada apa-apa. Apalagi mengangkut penumpang,"tegasnya.
Diceritakan, sebelum kapal berangkat, pihaknya melakukan pemeriksaan. Ternyata, kru kapal kurang 1 yakni KKM.
"Semua kesalahan owner. Semestinya, mereka klarifikasi sejak awal dan mencari KKM pengganti,"tandasnya.(sho)