BERITA HARI INI

Panitia Bhakti Sosial Petaka Tanam Mangrove Teledor dan Menyimpang


GRESIK-Petaka 3 mahasiswa yang meninggal karena perahu yang ditumpanginya tenggelam dalam kegiatan Bhakti Sosial Penanaman Mangrove di Dusun Tanjungrejo Desa Pangkahwetan Kecamatan Ujungpangkah dinilai oleh Komisi D DPRD Gresik akibat keteledoran dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Budparpora)Gresik.
Selain itu, Disbudparpora Gresik dalam melaksanakan kegiatan Bhakti Sosial Penanaman Mangrove dituding menyimpang dari Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) APBD 2013 sebesar Rp. 80.000.000,- dalam program peran serta kepemudaan untuk kegiatan fasilitasi bhakti sosial kepemudaan.
Buktinya, kepanitiaan ada 38 orang, termasuk pengarah, pengawas dan keamanan. Sedangkan, undangan dari organisasi kepemudaan hanya 70 orang dengan mendapat seragam.
Hal tersebut disimpulkan dalam hearing antara Komisi D dengan Kepala Disbudparpora Gresik, Siswadi Aprilianto didampingi Kabid Kepemudaan Disbudparpora, Fendra, Rabu (06/11).
"Sangat jelas keteledoran panitia yang jumlah sangat besar sampai 38 orang. Karena pelaksanaan anggaran tidak sesuai RPA,"tegas Ketua Komisi D, Chumaidi Ma'un dengan nada sengit.
Seharusnya, penanaman harus dilakukan sampai selesai. Kenyataannya, penanaman mangrove belum selesai tetap diklaim sudah selesai.
Sebab, penjelasan dari Siswadi Aprlianto menyatakan, bahwa, kegiatan sudah dianggap selesai setelah seremonial Wakil Bupati (Wabup) Moh Qosim melakukan penanaman mangrove.
"Acara sudah selesai dengan ditutup do'a. Undangan bapak-bapak (pejabat SKPD) segera balik untuk menghadiri rapat paripurna di dewan,"kata Siswadi Aprilianto.
Sedangkan sisa mangrove yang belum ditanam, sambung Siswadi Aprlianto, diserahkan ke desa-desa untuk ditanam sendiri.
"Kita berikan ganti uang untuk ongkos membuat lubang ditanami mangrove,"urainya.
Siswadi Aprlianto menjelaskan, Disbudparpora Gresik melakukan pebelian 1.000 pohon, PJB membantu 3.000 dari yang perminta 1.000, PT. Petrkimia Gresik (PKG) menyumbang 1000 pohon dan PT,Hess Pangkah menyumbang 3.000
"Kegiatan dimulai saat Wabup datang dan secara simbolis menanam di bibir sungai. Lalu. Sambutan dari camat dan kades. Setelah itu, penyerahan secara simbolis pada 4 desa yakni, Ngimboh, Pangkah Wetan, Pangkah Kulon dan Banyuurip. Jadi, kami keberatan kalau dikatakan teledor,"Siswadi Aprlianto tak mau dipersalahkan..
Siswadi juga menegaskan dalam Dokumen Penggunaan Anggaran (DPA) maupu RKA, tidak ada sewa perahu yang menjadi penyebab petaka tersebut.
"Juga Tak ada perintah menanam mangrove di seberang sungai,"pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, 3 mahasiswa yakni Abdul Aziz, Arif dan David dari Universitas Muhamidyahh Gresik dan STAI Qomaruddin Bungah tewas ketika mengikuti bhakti sosial yang dilaksanakan Disbudparpora Gresik, Jum'at (01/11) lalu karena perahu yang ditumpangi untuk menanam pohon di seberang sungai, tenggelam. (sho)

0 komentar for "Panitia Bhakti Sosial Petaka Tanam Mangrove Teledor dan Menyimpang"

Leave a Reply

Posting Lebih Baru Posting Lama