Ribuan Pembeli Serbu Warung. Cak D.I
Kalau Dahlan Iskan, disiapkan bedhak yang menjual sayur-mayur, kacang hijau, kacang tanah, beras ketan, telor dan bumbu dapur layaknya pedagang pracangan di pasar tradional. Sedangkan Dwi Soetjipto dipaksa menjadi penjual warung kopi (warkop) lengkap dengan camilan maupun gorengan sebagai ciri khas warkop tradisional.
Tak pelak dalam sekejap, masyarakat menyerbu kedua bedhak tersebut. Sebab, harga yang dipathok sangat murah yakni serba 1.000,-
Ibu-ibu berebut membeli sayur-mayur, bumbu dapur, kacang tanah, kacang hijau maupun telor di pracangan yang dilayani langsung Menteri BUMN, Dahlan Iskan.
Dengan cekatan, mantan Dirut PLN tersebut melayani pesanan pembeli seperti kacang tanah yang ditimbang dengan timbangan duduk, lalu menuangkan dalam bungkus plastik dan diserahkan ke pembeli. Semuanya dipathok harga minimal 1.000,- perkilogram.
Bahkan, ada pembeli ibu-ibu yang sudeah tua, setelah membayar uang tunai dengan pecahan sebesar Rp.2.000,- mendapatkan uang kembalian dari Dahlan Iskan sebesar Rp. 50.000,-.
Kondisi yang sama dialami Dirut PTSI, Dwi Soetjipto yang sibuk mengaduk kopi dengan aiar panas pesanan dari pembeli di warkopnya. Termasuk, pembeli yang pesan teh panas dilayani dengan tangannya sendiri.
Setelah sibuk melayani pembeli hampir 1 jam, dagangan Menteri BUMN Dahlan Iskan maupun warkop Dirut PTSI, Dwi Soetjipto sudah ludes.
"Ternyata capek juga (berjualan). Ini ide kreatif,"ujar Menteri BUMN, Dahlan Iskan dengan nafas tersengal usai menjadi pedagang pracangan dadakan.
Bos Jawa Pos tersebut mengaku sangat mendukung pasar murah menjelang Ramadan yang dilaksanakan PTSI maupun BUMN lainnya.
"Saya memang minta kepada selutruh BUMN yang besar dan mampu, setelah kenaikan BBM untuk membantu masyarakat. Apalagi menjelang puasa,"ujarnya.(sho)
