Dinkes Persulit Warga Ajukan SPM
Saat ini, dia menjalani rawat inap di ruang Flamboyan RSUD Dr Soetomo Surabaya setelah mengalami kecelakaan di Jalan Raya Kalianak, Surabaya pada 12 Juni 2013 lalu.
Dia mengalami patah tulang kaki dan saluran kecilnya, maka harus dioperasi.
Menurut Kepala Desa (Kades) Baron, Nurul Yatim, bahwa, pihak rumah sakit Dr Soetomo Surabaya meminta kepada keluarga menyediakan uang Rp35 juta. Karena tergolong keluarga miskin tetapi tidak masuk daftar program kepesertaan Jamkesmas dan Jamkesmasda, maka disarankan mengurus SPM.
"Akhirnya saya sendiri yang mengurus. Setelah saya persiapkan dan lengkapi persyaratan dua SPM. Tinggal menunggu surat pengesahan dari Dinkes Gresik. Awalnya dipersulit, namun akhirnya terjadi perdebatan karena daya ngoto agar dibuatkan SPM," bebernya kepada wartawan, Selasa (18/06).
Saat dibawa ke RSUD Dr Soetomo, lanjut Nurul Yatim, ternyata ditolak, karena terjadi salah ketik tujuan. Semestinya ke RSUD Dr Soetomo tetapi ke tertulis RSUD Ibnu Sina. Akhirnya, keesokan harinya kembali ke Dinkes Gresik meminta perbaikan SPM. Saat itulah, pihaknya dipermainkan alias ditolak secara halus.
"Untuk perbaikan ini, ditolak. Sebab, Dinkes tidak mau membuatkan SPM. Alsan staf Dinkes Gresik, korban kecelakaan ditanggung Jasa Raharja. Tapi saya debat, akhirnya janji dibuatkan. Namun, saya tunggu seharian tidak dibuatkan. Saya malah dipimpong dan tidak dibuatkan SPM," ungkapnya.
Dengan rasa kecewa Nurul Yatim bersama keluarga korban kembali ke RSUD Dr Soetomo dan membeberkan fakta di birokrasi Pemkab Gresik kepada petugas.
Ternyata, Nurul Yatim juga diberi informasi dari staf RSUD Dr Soetomo, kalau banyak warga Gresik yang ditolak oleh Dinkes Gresik ketika pengajuan SPM bagi pasien yang berobat ke Dr Soetomo.
"Ini kan lucu. Kasihan penduduk saya. Terus mau bayar dengan apa? Wong memang orang tidak punya. Sekarang sudah dua kali dioperasi di RSUD Dr Soetomo, karena memang harus dioperasi,"katanya dengan nada sedih.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gresik dr Soegeng Widodo kepada wartawan mengaku, bahwa, pihaknya tidak pernah menolak pengajuan SPM. Untuk itu, dia berjanji akan mengecek.
"Kami akan mengeceknya," ujarnya.(sho)
