Polres Gresik Bongkar Sindikat Pembobol Bank Jaringan Internasional
GRESIK-Sindikat penjahat dunia perbankan jaringan internasional dengan modus pemalsuan identitas diri, berhasil dibongkar jajaran Polres Gresik, Selasa (17/12).
Sedikitnya, 5 tersangka dijebloskan dalam tahanan Mapolres Gresik yakni RM (33) warga Kecamatan Magersari Kota Mojokerto, AR (31) warga Kecamatan Tambaksari, Surabaya, TG (43) warga Kecamatan Mulyorejo, Surabay, RN (26) warga Nganjuk dan AY (27) warga Kecamatan Mulyorejo, Surabaya.
Keberhasilan mengungkap sindikat pembobol perbankan jaringan internasional tersebut berawal dari kecurigaan teller di Bank BCA Cabang Gresik karena ada calon nasabah yang menggunakan KTP palsu untuk membuka rekening di bank yang terletak di Jl. RA Kartini tersebut.
Mendapat informasi tersebut, petugas bergerak cepat dengan mendatangi Bank BCA Cabang Gresik untuk melakukan pengeledahan kedua calon nasabah perempuan yang mengaku bernama Ayu dan Rini tersebut.
Ternyata, kecurigaan teller beralasan karena petugas menemukan e-KTP atas nama Setyorini dan Eka Ayu Agustin.
Selain itu, petugas menemukan 2 KTP yang diduga palsu atas nama Rindayati dan Lilis Ismayati. Petugas juga menemukan uang tunai Rp. 1.950.000,-, 4 buku tabung, 3 token, 3 ATM san beberapa lembar aplikasi pembukaan rekening.
Jajaran Sat Rekrim dengan dibantu Tim Monitoring Center Mabes Polri kemudian mengembangkan penyelidikan.
Dari pengakuan RN dan AY, polisi melakukan penangkapan tersangka Tjien Gwen, AR dan RM dan melakukan penyitaan barang bukti berupa IPad, beberapa kartu kredit, ATM dari berbagai bank, beberapa buku tabungan, token maupun aplikasi pembukaan rekening dan uang tunai dengan total sebesar Rp. 7.350.000,-..
Pemeriksaan petugas, tersangka merupakan sindikat jaringan internasional yang sudah beroperasi sejak beberapa tahun lalu. Bahkan, beberapa bank swasta maupun BUMN di Surabaya berhasil dibobol yakni BCA, Bank BNI maupun Bank Mandiri. Bahkan, jumlah rekeningnya hampir 500 buku beserta fasilitas lain yang diperoleh dengan memalsukan identitas tersebut.
Tersangka kepada petugas juga mengakui kalau sindikatnya secara terorganisir membuat KTP palsu untuk membuka rekening di bank dengan fasilitas ATM, buku tabungan dan Token.
Rekening tersebut digunakan untuk judi online, money loundry maupun kejahatan lain. Bahkan, sebagian hasil kejahatannya dikirim ke Jakarta dan Kamboja.
Kapolres Gresik, AKBP Ahmad Ibrahim SIK, M.Si membenarkan tertangkapnya jaringan internasional sindikat perbankan dengan modus pemalsuan identitas untuk membobol dunia perbankan tersebut.
"Kita selediki terus, apakah jaringan itu berkaitan dengan judi online. Kita akan koordiasi dengan Polrestabes Surabaya,"ujarnya.(sho)