Eksistensi Packing Plant PTSI Minimal Dongkrak Perekonomian Lokal
GRESIK-Keberadaan pabrik pengemasan (packing plant) PT Semen Indonesia Tbk (PTSI) membawa berkah bagi perekonomian daerah setempat. Seperti packing plant di Banyuwangi yang meningkatkan kualitas perekonomian daerah sekaligus menjamin pasokan semen untuk pembangunan memenuhi kebutuhan Banyuwangi dan sekitarnya.
Kepala Seksi Hubungan Internal & Media PTSi, Faiq Niyazi dalam siaran persnya, Kamis (30/05), mengatakan,bahwa, perekonomian di kawasan timur Jatim terus menggeliat dengan Banyuwangi sebagai salah satu pusat pertumbuhannya. Untuk itu, dibutuhkan pasokan semen yang lancar. Sebab, semen adalah industri primer penunjang berbagai sektor ekonomi lainnya, mulai dari infrastruktur jalan, jembatan, perumahan, pergudangan, hingga beragam fasilitas umum.
"Keberadaan packing plant di Banyuwangi menjamin tersedianya pasokan semen untuk wilayah Banyuwangi dan sekitarnya, sehingga harganya akan stabil. Jika tak ada jaminan pasokan, akan terjadi kelangkaan yang bisa membuat harga semen tidak terkontrol sehingga mengganggu perekonomian daerah," katanya.
Penjualan Semen Indonesia dengan merek Semen Gresik khusus untuk Banyuwangi, kata Faiq, terus meningkat.
Pada 2011, penjualan Semen Gresik di Banyuwangi sebesar 68.496 ton, kemudian melejit 27,33 persen menjadi 87.215 ton pada 2012. Pertumbuhan penjualan semen di Banyuwangi lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang hanya sebesar 14,5 persen pada 2012.
Tingginya penjualan semen di Banyuwangi tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi di kabupaten tersebut yang terus meningkat. Pada 2011, ekonomi Banyuwangi tumbuh 7,02 persen, lalu terkerek ke level 7,18 persen pada 2012. Level pertumbuhan ini berada di atas rata-rata pertumbuhan nasional yang pada 2012 sebesar 6,2 persen.
"Melalui packing plant, Semen Indonesia ingin berkontribusi untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi," ujar Faiq.
Packing plant Semen Indonesia di Banyuwangi memiliki kapasitas 300.000 ton semen per tahun dengan investasi Rp 120 miliar. Packing plant ini dilengkapi dermaga khusus dengan kapasitas 10.000 DWT, dan satu buah packing machine dengan kapasitas 2.400 bag per jam.(sho)