Cuaca Buruk Hambat Orang Tua Dampingi Anaknya Diwisuda

---

GRESIK-Cuaca buruk yang melanda laut Jawa sehingga melumpuhkan pelayaran Gresik-Bawean berimbas pada sekitar 100 wisudawan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Raden Santri dibawah naungan LP Ma'arif tersebut. Sebab, pada momentum wisuda sarjana (S-1) yang membanggakan tersebut, mereka tidak didampingi orang tua maupun kerabatnya.
Beruntung, ada orang tua atau kerabat wisudawan yang mendahului menginap di Kota Gresik sehingga mereka dapat mendampingi serta menyaksikan momentum sakral yang berlangsung di Convention Hall PT. Petrokimia Gresik, Kamis (04/07).
STIT Raden Santri memiliki 2 kampus yakni kampus pusat di Kota Gresik dan Kampus B di Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean. Namun. Wisuda dilaksanakan di kampus utama STIT Raden Santri di Kota Gresik.
Dalam wisuda tersebut, dihadiri ketua LP Ma'arif Jatim, Dr. Achmad Muzzaki dan Anggota DPR RI, Iskandar D. Syaichu.
Pulau Bawean pernah ada surat edaran dari Kanwil Kemenag Jatim yang ditetapkan sebagai daerah terpencil.
"Penyelenggaran STIT Raden Santri disana (Bawean) sudah di mulai pada 1991. Kita disana atas perintah dari Kemeterian Agama saat itu,"ujar Wakil Ketua II STIT Raden Santri, Abdul Munif.
Peminat perguruan tinggi berbasis keagamaan Pulau Bawean besar karena banyak berdiri pesantren maupun tempat ngaji disana. Ketika sumber daya manusia (SDM) disana ingin meningkatakn ke jenjang perguruan tinggi, maka STIT Raden Santri yang dipilihnya.
Sedangkan Anggota DPR RI, Iskandar Syaikhu dalam orasi ilmiahnya, bahwa, jarak antara Bawean- Gresik  yang sangat jauh sekitar 80 mil dengan berbagai kendala yang dihadapi, maka kehadiran STIT Raden Santri merupakan upaya membantu negara dalam mencerdaskan bangsa.
"Negara tidak hadir disana untuk menjalankan konstitusi dalam kewajibannya mencerdakan bangsa. Maka, kehadiran STIT Raden Santri merupakan upaya membantu pemerintah dalam menjalankan amanah konstitusi,"tandasnya.(sho)

0 komentar for "Cuaca Buruk Hambat Orang Tua Dampingi Anaknya Diwisuda"