Semen Indonesia Siapkan Strategi Pertahankan Market Share
GRESIK–Perusahaan persemenan terbesar di Indonesia, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau disebut perseroan telah menyiapkan strategi terpadu untuk mewujudkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
"Dengan sejumlah strategi yang telah dan akan dijalankan, kami ingin memastikan percepatan pertumbuhan bisnis keberlanjutan. Perseroan optimistis tetap tampil sebagai market leader di industri semen nasional, bahkan mengembangkan pasar di luar negeri," ujar Direktur Utama (Dirut) PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, Dwi Soetjipto dalam rilisnya, Kamis (08/05)
Dijelaskannya, pasar semen ke depan akan terus bertumbuh. Dengan asumsi pertumbuhan 6 persen per tahun, konsumsi semen pada 2017 diprediksi akan menembus 73,55 juta ton dibanding posisi 2013 di kisaran 58 juta ton. "Jika tak ada penambahan kapasitas, dikhawatirkan terjadi shortage semen pada masa mendatang yang akan menghambat pembangunan nasional. Dengan prospek seperti itu, industri semen menempati posisi strategis dan Perseroan mengantisipasi peluang ini dengan menerapkan perpaduan strategi mulai dari hulu sampai hilir,"imbuhnya.
Salah satu strategi utama yang dilakukan perseroan yakni peningkatan kapasitas dengan penambahan kapasitas atau upgrading pada pabrik-pabrik yang telah beroperasi (existing plant) dan pembangunan pabrik baru.
Saat ini Perseroan tengah membangun pabrik baru di Jawa Tengah dan Sumatera Barat yang masing-masing berkapasitas 3 juta ton.
Strategi lainnya dilakukan dengan mengakuisisi perusahaan semen maupun menjajaki potensi kemitraan melalui pembentukan perusahaan patungan atau joint venture.
Dengan perpaduan strategi tersebut, Perseroan menargetkan kapasitas produksi mencapai 40,8 juta ton pada 2017.
Perseroan juga menggelorakan inovasi yang dapat meningkatkan efisiensi, termasuk pengamanan kebutuhan energi dengan melakukan kontrak jangka panjang batubara dan pengelolaan lahan tambang batubara secara mandiri melalui anak Perusahaan PT SGG Energi Prima.
"Di setiap pabrik baru akan dilengkapi dengan power plant, sehingga bisa efisien dan dapat menekan biaya energi. Misalnya, di Pabrik Tonasa V di Sulawesi Selatan yang dilengkapi dengan power plant 2 x 35 MW, pembangkit listrik terbesar yang pernah dibangun terintegrasi dengan industri semen," paparnya.
Perseroan, kata Dwi, juga menyelaraskan penerapan strategi pengembangan jangka panjang ke dalam kegiatan jangka pendek melalui empat fokus pengelolan strategi, yaitu revenue management, cost management, capacity management, dan increasing competitive advantage; untuk mendukung percepatan pertumbuhan.
Hingga kuartal I/2014, Perseroan memimpin penguasaan pasar atau market share semen nasional sebesar 43,8 persen dengan mencatat penjualan sebesar 6,2 juta ton, meningkat 3,5% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 5,9 juta ton. Pendapatan sebesar Rp 6,2 triliun, meningkat 11,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,5 triliun. Laba bersih sebesar Rp1,3 triliun atau tumbuh 5,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,2 triliun.
Sepanjang kuartal I tahun 2014, Perseroan mencatat penjualan sebesar 6,2 juta ton, meningkat 3,5% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 5,9 juta ton. Pendapatan tercatat sebesar Rp 6,17 triliun, meningkat 11,43 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,54 triliun dan laba bersih tercatat sebesar Rp1,3 triliun atau tumbuh 5,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,23 triliun.
Grup Semen Indonesia terdiri dari Semen Padang, Semen Tonasa, Semen Gresik, dan Thang Long Cement Vietnam telah menyiapkan untuk memperkuat kinerjanya. (sho)
Powered by Telkomsel BlackBerry®