Masyarakat Maritim Protes Pelindo Gresik
GRESIK-Masyarakat maritim yang berasal dari sopir dan kuli bongkar muat pelabuhan dan anggota DPC Pelayaran Rakyat (Pelra) Gresik, ngluruk proyek pembangunan portal PT Pelindo III Cabang Gresik, Sabtu (18/01).
Mereka protes keras karena PT Pelindo III Cabang Gresik dinilai sewenang-wenang dengan memasang portal di area menuju tempat bongkar muat kayu log di area pelabuhan. Untuk itu, mereka ngluruk supaya proyek dihentikan.
Alhasil, terjadi ketegangan antara massa dengan security PT. Pelindo III Cabang Gresik. Sebab, massa memaksa menghentikan tetapi dihalang-halangi oleh security.
Namun, Kapolsek KP3 Gresik, AKP M Zunaedi, bersama dengan sejumlah petugas langsung turun ke lapangan sehingga kondisi yang sudah memanas bisa diredam.
"Kami merasa terganggu dengan adanya pemasangan portal tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu"cetus salah kuli bongkar muat yang ikut ngluruk.
Sementara itu, Sekretaris DPC Pelra Gresik, H Abdul Rozaq menegaskan, bahwa, tindakan yang dilakukan oleh PT. Pelindo III sebagai pengelola pelabuhan merupakan tindakan gegabah.
"Mestinya, sebelum melakukan pemasangan portal, harus disosialisaskan. Tapi ini tidak ada sosialisasi. Langsung dipasang portal seenaknya sendiri," tukasnya dengan nada geram.
Sedangkan pelaksana proyek portal PT Pelindo III Cabang Gresik, Ashari kepada awak media mengaku, bahwa, pihaknya hanya perintah pimpinan untuk memasang portal.
"Saya hanya sebagai pelaksana. Soal sosialisasi, silahkan ke pimpinan,"katanya.
Setelah dimediasi oleh Kapolsek KP3 Gresik AKP M Zunaedi, akhirnya tercapai kesepakatan kalau kegiatan pembangunan portal dihentikan sementara dan bakal dibicarakan pada Senin (20/01) antara pihak PT Pelindo III cabang Gresik dengan DPC Pelra Gresik, sopir dan kuli bongkar muat. Dengan tercapai kesepakatan tersebut, akhirnya massa membubarkan diri dengan tertib.(sho)
Mereka protes keras karena PT Pelindo III Cabang Gresik dinilai sewenang-wenang dengan memasang portal di area menuju tempat bongkar muat kayu log di area pelabuhan. Untuk itu, mereka ngluruk supaya proyek dihentikan.
Alhasil, terjadi ketegangan antara massa dengan security PT. Pelindo III Cabang Gresik. Sebab, massa memaksa menghentikan tetapi dihalang-halangi oleh security.
Namun, Kapolsek KP3 Gresik, AKP M Zunaedi, bersama dengan sejumlah petugas langsung turun ke lapangan sehingga kondisi yang sudah memanas bisa diredam.
"Kami merasa terganggu dengan adanya pemasangan portal tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu"cetus salah kuli bongkar muat yang ikut ngluruk.
Sementara itu, Sekretaris DPC Pelra Gresik, H Abdul Rozaq menegaskan, bahwa, tindakan yang dilakukan oleh PT. Pelindo III sebagai pengelola pelabuhan merupakan tindakan gegabah.
"Mestinya, sebelum melakukan pemasangan portal, harus disosialisaskan. Tapi ini tidak ada sosialisasi. Langsung dipasang portal seenaknya sendiri," tukasnya dengan nada geram.
Sedangkan pelaksana proyek portal PT Pelindo III Cabang Gresik, Ashari kepada awak media mengaku, bahwa, pihaknya hanya perintah pimpinan untuk memasang portal.
"Saya hanya sebagai pelaksana. Soal sosialisasi, silahkan ke pimpinan,"katanya.
Setelah dimediasi oleh Kapolsek KP3 Gresik AKP M Zunaedi, akhirnya tercapai kesepakatan kalau kegiatan pembangunan portal dihentikan sementara dan bakal dibicarakan pada Senin (20/01) antara pihak PT Pelindo III cabang Gresik dengan DPC Pelra Gresik, sopir dan kuli bongkar muat. Dengan tercapai kesepakatan tersebut, akhirnya massa membubarkan diri dengan tertib.(sho)