Pelajar Gelar Opera, Peringati Sumpah Pemuda
GRESIK- Para pelajar di Gresik mempunyai cara sendiri dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda
Yakni menampilkan apera yang disuguhkan pada upacara hari Sumpah Pemuda, yang berlangsung di Halaman Kantor Bupati Gresik, Senin (28/10).
Mereka menampilkan cerita Cakraningrat IV. Diceritakan, isteri dan keluarganya Bupati Gresik sempat diculik, namun akhirnya berhasil merebut kembali wilayahnya. Bahkan Bupati Gresik pada masa Pemerintahan (1732-1748) yang bersinergi dengan penguasa Surabaya, penguasa Ponorogo serta bantuan Belanda berhasil memukul mundur pasukan Cakraningrat IV kembali ke Madura.
Dari kisah itu ternyata beberapa tempat di Gresik masuk dalam setting area cerita tersebut. Sebut saja Ngabetan (salah satu desa di Wilayah Cerme). Desa itu dulunya merupakan benteng pasukan dari Bupati Gresik Joyonegoro. Kemudian Benteng itu oleh Joyonegoro dipindah ke Sememi (Surabaya). Dari benteng yang ada di sememi tersebut, Pasukan Joyonegoro bergerak ke desa Gantang. Sedangkan Pasukan Cakraningrat yang berbasis di Desa Jambu bergerak sehingga terjadilah peperangan di Cerme Kidul. Dari peperangan itu, pasukan Joyonegoro berhasil memukul mundur pasukan Cakraningrat. Dan kembalilah Gresik direbut Pasukan Joyonegoro.
Dari keseluruhan plot cerita yang dimainkan begitu bagus. Hal ini juga ditunjang dengan busana dan make-up yang apik. Sehingga karakter para tokoh bisa dimainkan dengan apik oleh 20 pemain yang terdiri dari pelajar Gresik ini.
Atas sukses opera kolosal ini, Wakil Bupati Gresik menyatakan bagus. "opera ini bagus" ujar Qosim sambil menyalami Sri Wahyuni selaku Penulis dan juga bertindak sebagai piñata busana dan rias.
Menurut Sri Wahyuni, Naskah opera ini merupakan karyanya yang sengaja ditulis untuk fragmen pada acara Sumpah Pemuda. Selain itu, naskah ini dibuat untuk diikutkan dalam lomba penulisan sejarah local Jawa Timur yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Timur tahun 2013.(sho)