BERITA HARI INI

Semen Indonesia Raih The Best Indonesia Green Awards 2014


GRESIk- Prestasi kembali ditorehkan oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (Perseroan) dengan meraih The Best Indonesia Green Award 2014, untuk lima kategori sekaligus. Kategori tersebut adalah Penyelamatan Sumber Daya Air, Mengembangkan dan Menggunakan Energi Baru dan Terbarukan, Mengembangkan Keanekaragaman Hayati, Mempelopori Pencegahan Polusi dan Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu.
Semen Indonesia dinilai tidak sekedar mengejar target perolehan keuntungan, namun tetap peduli terhadap pelestarian lingkungan dan konsistem, menerapkan Tripple Bottom Line (Profit, People dan Planet) sebagai strategi untuk mencapai pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.
Direktur Utama Semen Indonesia, Dwi Soetjipto dalam rilisnya, Rabu (18/6) mengatakan bahwa Perseroan sangat mengapresiasi pemberian penghargaan ini dan bangga dengan capaian perusahaan serta senantiasa akan ditingkatkan dimasa mendatang. Pasalnya jumlah penghargaan yang diperoleh perusahaan meningkat. Jika tahun 2013 mendapatkan empat penghargaan, maka di tahun 2014 mendapatkan lima penghargaan, dengan tambahan penghargaan untuk kategori Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu atas keberhasilan perusahaan mengolah Sampah Kota Menjadi Bahan Bakar Alternatif.
Perusahaan memiliki komitmen untuk menyelamatkan lingkungan, antar lain menggunakan sampah sebagai bahan bakar alternatif, melalui proyek refused derived fuel (RDF).
"Melalui pengolahan sampah kota di TPA Ngipik Kabupaten Gresik, perusahaan berkontribusi bagi pengurangan limbah sampah sebesar 650 meter kubik atau 217 ton perhari. Saat ini sedang dikembangkan untuk wilayah Bojonegoro, Tuban dan Lamongan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung kinerja korporasi di bidang lingkungan. Kedepan korporasi harus bisa meningkatkan pencapaian kinerja lingkungan agar dapat memberikan manfaat yang lebih baik," katanyai.
Ditambahkan, pelaksanaan proyek RDF tidak hanya berkontribusi bagi penyelamatan lingkungan semata, tetapi juga memberikan manfaat bagi perusahaan agar dapat melakukan penghematan penggunaan batu bara sebagai sumber energi.
Proyek RDF yang dilaksanakan perusahaan mendapatkan dukungan dari Pemerintah Jepang, pada tanggal 23 Oktober 2013 melalui Kementerian Lingkungan Hidup, Pemerintah Jepang memberikan bantuan proyek "Municipal Solid Waste into Fuel Project" (penanganan sampah kota sebagai bahan bakar) dan "Municipal Solid Waste to Energy Project" (penanganan sampah kota sebagai bahan energy) dalam skema joint credit mechanism.
Sejumlah inovasi pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh Semen Indonesia misalnya, pemanfaatkan limbah industri yang tergolong bahan berbahaya dan beracun (B3) seperti Cooper Slag, Fly Ash, Cement Retarder menjadi bahan baku substitusi menggantikan pasir besi, pasir silika, dan gipsum alam. Bahkan untuk kebutuhan energi pada proses pembakaran, perusahaan telah menggunakan bahan bakar alternatif dari limbah pertanian dan lainnya seperti sekam padi, serbuk kayu, sabut kelapa, kulit mede, limbah tembakau, oil sludge dan lainnya.
"Perusahaan telah menerapkan konsep "waste to zero," saat ini berencana untuk terus meningkatkan efisiensi dengan menggunakan bahan bakar non fosil dari setiap proses produksi yang juga bermanfaat bagi lingkungan,"tandasnya..
Saat ini, porsi penggunaan energi alternatif sudah mencapai 5%-8% dari total kebutuhan energi perseroan yang menyedot lebih dari dari 2 juta ton batubara per tahun.
Ke depan Semen Indonesia  akan terus ditingkatkan dan berharap bisa mencapai minimal 10%, sehingga perusahaan bisa lebih menghemat bahan bakar. Sedangkan penggunaan limbah sebagai bahan substitusi semen diharapkan dapat mencapai 30% dari keseluruhan bahan baku, agar kesinambungan ketersediaan bahan baku dari alam dapat terus dijaga.
Dibidang pemanfaatan lahan pasca penambangan, perusahaan melaksanakan penghijauan dengan menanam pohon pelindung dan tanaman produktif serta penghasil buah. Berbagai jenis burung langka telah dilepas untuk memanfaatkan hasil penghijauan menjadi rumah dan tempat berkembang biak satwa itu. "Masyarakat di sekitar pabrik juga dilibatkan menanam jenis tanaman pangan seperti jagung, kacang tanah serta lainnya dan terus dilakukan pembinaan bekerjasama dengan Dinas Pertanian setempat. Kelompok masyarakat ini disebut petani green belt," paparnya.
Dwi menambahkan.
Perusahaan sudah tidak lagi tergantung pada pemakaian air tanah. Kebutuhan air diperoleh dari kolam penampungan air permukaan dan limbah, untuk kemudian dilakukan treatment menjadi air bersih. Kolam-kolam yang dihasilkan dari penambangan tanah liat ini juga digunakan sebagai tempat budi daya berbagai jenis ikan air tawar dengan melibatkan masyarakat di desa sekitar perusahaan.(sho)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 komentar for "Semen Indonesia Raih The Best Indonesia Green Awards 2014"

Leave a Reply

Posting Lebih Baru Posting Lama