BERITA HARI INI

Perampok Spesialis Brankas Ditembak Mati


GRESIK-Jajaran Sat Reskrim Polres Gresik terpaksa tembak mati salah satu anggota kawanan perampok kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gresik, Muhammad Yazid (32) warga Desa Kaeron Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar.
Sebab, dia melakukan perlawanan dengan celurit saat hendak ditangkap petugas yang melakukan penggerebekan dan penangkapan ketika tersangka Muhammad Yazid diketahui sembunyi di salah satu gubug di persawahan yang berada di Kecamatan Bungah, Gresik.
"Anggota kita sudah melakukan tembakan peringatan hingga dua kali, tapi tersangka tidak mau menyerah. Bahkan, tersangka mengeluarakn celurit dan menyerang ke petugas,"ujar Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Ayub Diponegoro Azhar mendampingi Wakapolres Gresik Kompol Dolly Primanto di Mapolres Gresik, Kamis (09/01).
Sebenarnya, kata Ayub Diponegoro, petugas sudah berusaha melumpuhkan dengan memuntahkan timah panas ke arah betis kiri tersangka.
Tapi, tersangka Muhammad Yazid seolah kebal dan tetap melakukan perlawanan denga menyabetkan celurit ke arah petugas yang berusaha menangkapnya.
"Karena mengancam jiwa petugas, akhirnya kita terpaksa melakukan tembakan pelumpuhan ke arah dada tersangka. Dan tersangka jatuh tersungkur. Segera kita bawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Tapi, tersangka meninggal dunia,"paparnya.
Kendati salah satu tersangka perampokan kantor DPU Gresik ditembak mati, namun masih ada 5 anggota komplotan yang masih berhasil kabur dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Sebab, komplotan yang berhasil menggasak brankas DPU Gresik dan menggondol uang tunai sebesar Rp. 300 juta tersebut, berjumlah 8 orang.
Sedangkan 2 tersangka yang berhasil ditangkap setelah betisnya tertembus peluru panas karena berusaha melarikan diri yakni Dwi Cahyono (31) warga Desa Siraman Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar dan Afifi Sholeh (36) warga Desa Plosobulen Kecamatan Deket, Lamongan.
Penangkapan berawal dari kerja keras yang dilakukan petugas untuk mengungkap perkara perampokan di DPU Gresik pada 14 Oktober tahun lalu.
Kemudian, petugas mengetahui keberadaan salah satu tersangka yakni Dwi Cahyono di Kabupaten Blitar. Tanpa menunggu lama, petugas langsung melakukan penangkapan. Namun tersangka Dwi Cahyono berusaha melawan dan mencooba kabur. Tak mau buruannya lepas, petugas melumpuhkan dengan menembak betisnya.
Dari pengakuan tersangka Dwi Cahyono, petugas langsung bergerak ke Lamongan untuk menangkap Afifi Sholeh. Mengetahui ada petugas, tersangka Afifi Sholeh berusaha kabur dan melawan. Tak mau kerja sia-sia, petugas menghadiahkan timah panas setelah tersangja tak mengindahkan tembakan peringatan.
Dari kedua tersangka yang mengaku kalai tersangka Muhammad Yazid yang menjadi pimpinan dari aksi komplotan tersebut.
Dari tangan kedua tersangka, petugas menyita barang bukti 2 brankas, 2 sepeda motor Suzuki Vixion Nopol 4G-
6036-LX dan Suzuki Satria Nopol W-3925-MO beserta BPKB-nya. Selain itu, 2 ekor kambing yang dibeli dari uang pembagian rampokan, 3 ponsel, sangkur militer, celurit, golok dan godam.
"Tersangka merupakan residivis spesialis brankas. Dari pengakuan tersangka sudah melakukan di 40 TKP mulai Bali, Blitar, Lamongan dan Gresik,"jelas Wakapolres Kompol Dolly A. Primanto.
Untuk di wilayah hukum Gresik, komplotan sudah melakukan di 4 TKP. Sedangkan di wilayah Blitar 9 TKP dan Lamongan di 8 TKP.
"Tersangka dalam mebobol isi brankas menggunakan linggis dan godam,"pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Kantor DPU Gresik dibobol kawanan perampok pada 14 Oktober 2013 lalu. Kawanan perampok berhasil melumpuhkan 3 orang satpam dan 1 orang tukang bangunan.
Saat itu, 2 satpam dipukul kepala bagian belakang oleh orang tak dikenal kemudian lehernya dikalungi celurit oleh 5 orang untuk menunjukkan tempat brankas.
Selain itu, tukang bangunan yang tengah tidur di mushollah juga dilumpuhkan. Kemudian, ketiganya disekap dan kawanan rampok kabur membawa hasil kejahatannya.(sho)

0 komentar for "Perampok Spesialis Brankas Ditembak Mati"

Leave a Reply

Posting Lebih Baru Posting Lama